Pelatihan Pendekatan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (ABCD), 1 – 3 November 2017
Pendekatan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (Asset Based Community Development/ABCD) secara konsep fokus pada aset yang dimiliki masyarakat sebagai basis utama pengembangan program. Pendekatan ini mencurahkan perhatian pada “gelas setengah isi”, dimana kekuatan, kapasitas, dan aset komunitas digali sedemikian rupa agar semuanya bisa menjadi fondasi yang kuat untuk program pengembangann masyarakat. Pendekatan ini hadir untuk menumbuhkan mental positif serta memberikan semangat bagi masyarakat untuk terbiasa mengekplorasi potensi diri sendiri.
CIRCLE Indonesia, yang berpengalaman dalam melakukan evaluasi program-program pengembangan masyarakat, menawarkan pelatihan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (Asset Based Community Development – ABCD) kepada para pegiat pembangunan masyarakat, yang meliputi perencanaan dan pengembangan komunitas berbasis aset.
Pada tanggal 1-3 November 2017, CIRCLE Indonesia akan mengadakan pelatihan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (Asset Based Community Development/ABCD)
Tujuan
Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan:
- Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pendekatan berbasis aset dan perangkat dalam pendekatan ini.
- Memiliki ketrampilan untuk mengidentifikasi, memetakan aset serta peluang-peluang ekonomi dan mengorganisir aset untuk perencanaan
- Mampu menyusun tindaklanjut perencanaan program berbasis aset
Biaya pelatihan
- Biaya untuk mengikuti pelatihan ini adalah sebesar Rp 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah).
- Early bird. Calon peserta yang mendaftar sebelum tanggal 31 Agustus 2017, cukup membayar Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).
Untuk detail informasi silakan lihat di link ini
KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS ASET
Pendaftaran sudah dibuka dan untuk mendaftar pelatihan ini, silakan mengisi formulir pada link dibawah ini:
Formulir Pelatihan Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset
Tulisan Terakhir
- Di Tangan Kamu: Satu Bumi untuk Semua
- Diskusi Lingkaran Iklim #2: Upaya Adaptasi Kota di Era Global Boiling – Mendalami Fenomena Iklim dan Metode Adaptasi Iklim di Lingkungan Perkotaan.
- “Hybridity”, Dari Buku Foto hingga Film Dokumenter: Sebuah Presentasi Karya Visual yang Mengulik Isu Lingkungan melalui Beragam Lanskap Rasa
- Diskusi Lingkaran Iklim #1: Memetakan dan Memperkaya Kamus Iklim Kita untuk Diskursus Iklim yang Produktif.
- Konsolidasi Regional Komunitas di Yogyakarta dalam Menyambut Aksi Global Power Up: Transisi Untuk Solusi
Komentar Terakhir
Arsip
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- Agustus 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- Maret 2023
- Oktober 2022
- September 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Juli 2021
- Desember 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Januari 2019
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Januari 2018
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- April 2017
- Maret 2017
- Desember 2016
- November 2016
- Oktober 2016
- Juli 2016
- Juni 2016
- April 2016
- Januari 2016
- Desember 2015
- September 2015
- Juli 2015
- Mei 2015
- Januari 2015
- Desember 2014
- Agustus 2014
- April 2014
- Maret 2014
- Februari 2014
- Januari 2014
- Desember 2013
- November 2013
- Oktober 2013
- September 2013